Masjid Jami PITI Mohammad Cheng Hoo Purbalingga berada di Jalan raya Selaganggeng, kurang lebih 8 km ke arah utara dari alun alun Purbalingga atau arah menuju Bobotsari. Masjid ini didirikan atas prakarsa dari Pengusaha Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan diresmikan pada tanggal 1 Juli 2011. Arsitektur bangunan masjid ini berada dengan bangunana masjid pada umumnya dan tidak menggunakan kubah berbentuk setengah lingkaran. Sekilas menyerupai bangunan klentheng tempat peribadatan orang Tionghoa. Menggunakan warna dominan merah dan kuning emas dengan atap susun berwarna hijau tua. Keberadaan masjid Cheng Hoo menunjukan keberagaman suku dan ras yang ada di Kabupaten Purbalingga. Meskipun didirikan oeh PITI dan arsitektur bangunan menyerupai klenteng namun masjid ini digunakan oleh jama`ah umum (bralink.id)

Sebaris kalimat dalam Aksara Pallawa tergores pada batu sebesar gajah di bawah pohon beringin dengan tajuk rimbun yang ada di Dukuh Pangebonan, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.Watu Tulis, begitu warga setempat menyebut, yang kemudian dikenal dengan Prasasti Cipaku itu merupakan salah satu artefak sejarah penting yang ditemukan di Purbalingga (kompasiana.com)