Masuki 10 Hari Terakhir, Hindari 6 Hal Perusak Ibadah – Tarling Di Masjid Baitul Muttaqien Desa Bojong Kec Mrebet

PURBALINGGA- Memasuki 10 hari terakhir pada Ramadhan 1440 Hijriah/2019 umat muslim yang sedang menjalankan puasa akan bertemu dengan satu malam yang disebut lebih baik dari 100 bulan atau jika dihitung 83 tahun 3 bulan dengan cara memperbanyak ibadah di malam-malam ganjil dari 21 sampai dengan 29 Ramadhan. Namun tentunya semua itu haruslah dilakukan dengan meneladani Rasullullah SAW dan didasari iman takwa dan ikhlas serta menjauhkan diri dari 6 hal yang dapat merusak amalan ibadah.

Enam hal yang harus dihindari apabila menginginkan amal ibadah kita mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, yang pertama adalah hindari larut dan suka menjelekkan/ menyalahkan orang lain dan membuka aibnya, kedua keras hati tidak terima kritik/masukan, ketiga tak punya malu berbuat maksiat, keempat terlalu cinta dunia, kelima panjang angan/ suka berkhayal, dan terakhir zalim terhadap diri sendiri juga kepada orang lain. Demikian disampaikan H Ahmad Muhdzir SAg MM dalam tausiahnya saat tarawih keliling Pemkab Purbalingga di Masjid Baitul Muttaqien Desa Bojong Kecamatan Mrebet, Senin (27/5).

“Apabila keenam hal tersebut dapat kita hindari, InsyaAllah kita akan senantiasa mendapatkan balasan pahala dan barokah dari setiap amal ibadah kita sehingga hidup kita menjadi penuh keberkahan dari Allah SWT,” kata Ahmad Muhdzir.

Tarling putaran ke 13 tersebut dihadiri Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersama suami Rizal Diansyah SE didampingi Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi SH dan sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga, para kepala OPD, Kepala Badan/Dinas/Kantor, BUMN/BUMD serta para pimpinan instansi vertikal lainnya. Tarling juga diikuti jajaran Forkopimcam Kecamatan Mrebet, para Kepala Desa di Kec Mrebet, kepala Korwilcam Dindikbud, UPT Dinas Kesehatan dan warga Bojong.

Camat Mrebet Sadono SSos MSi menyampaikan sampai dengan saat ini kondisi wilayah Mrebet aman tertib terkendali penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan berjalan baik dengan dukungan seluruh masyarakatnya. Menjelang, saat dan pasca pemilu keadaan tetap kondusif mennankan bahwa masyarakat Mrebet sudah memiliki edewasaan berpolitik, walaupun saat pemilu ada perbedaan sikap, pendapat dan beda pilihan namun sesudahnya tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Terkait anggaran alokasi dana desa (ADD) dan DD, Sadono sampaikan dari 19 desa hanya tinggal 1 desa yang belum mencairkan ADD karena terkendala revisi masalah teknis, sedang DD baru 14 desa sedangkan yang 5 desa kendala teknisnya pada pergantian kepala desa /kepemimpinan administrasi.

“Pasca pemilu tak ada lagi permasalahan dan tidak sampai merusak persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat Mrebet, berkat koordinasi kami Forkopimcam dan seluruh Kades serta para pimpinan instansi terkait, kondusifitas tetap dapat terjaga dengan baik berkat dukungan seluruh masyarakat Mrebet,” kata Sadono.

Dalam sambutannya Bupati Dyah H Pratiwi menyampaikan terima kasih atas sambutan dan antusiasme masyarakat pada kegiatan tarling di desa Bojong. Kepada takmir dan imam masjid, Bupati menyerahkan bantuan 1 unit genset dan anggaran operasional Rp 10 juta, selanjutnya bantuan lain yang berasal dari BAZNAS, PMI, Dinsosdalduk dan juga sejumlah OPD serta instansi lain berupa sarana ibadah dan bantuan sosial untuk masyarakat korban bencana alam dan juga orang dengan kecacatan berat (ODKB).

“Terima kasih sambutan dan jamuan yang kami terima serombongan semoga silaturahmi ini semakin menguatkan persaudaraan ukhuwah kita. Kepada pak Camat mohon di dorong untuk teman-teman Kades segera menyelesaikan ADD dan juga DDnya sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Sebentar lagi hari raya Idul Fitri, kita sambut saudara kita yang mudik dengan gembira, terus jaga kondusifitas sebelum dan sesudah lebaran, jangan nodai dengan gesekan-gesekan yang tidak baik terjadi di masyarakat,” kata Bupati Dyah H Pratiwi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Dyah H Pratiwi juga memohon doa restu karena pada 28 Mei 2019 dirinya beserta sejumlah pejabat Pemda Purbalingga akan menerima LHP dari BPK RI di Semarang Jawa Tengah terkait audit penyelenggaraan pemerintahan selama satu tahun. Bupati Dyah H Pratiwi berharap dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang sudah 2 kali diraih Pemda Purbalingga. “Semoga nantinya mendapatkan hasil yang terbaik, sukur pertahankan WTP,” katanya. (t/ humpro2019).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *