PURBALINGGA INFO, Silaturahmi yang digelar di Kecamatan Mrebet merupakan ajang mempererat jalinan Ukuwah Islamiah. Mempererat jalinan persaudaraan dan membangun persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia. Momentum tersebut diharapkan dapat merajut kembali perbedaan dan gesekan akibat pemilu 2019 kemarin.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat kegiatan silaurahmi dan halal bi halal bersama warga Kecamatan Mrebet. Hadir dalam kegiatan tersebut, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa dan perangkatnya, para pendidik dari PAUD, SD dan SMP.

Tiwi mengatakan walaupun mempunyai pilihan yang berbeda-beda, momentum Idul Fitri saat nya untuk merajut dan bergandengan tangan untuk membangun Purbalingga. Tiwi juga berterimakasih kepada semua masyarakat Purbalingga yang telah memberikan dorongan terhadap jalannya pemerintahan di Purbalingga.

“ Terimakasih kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, selama 3 tahu 4 bulan yang telah nyengkuyung dan berkat doa dan kinerja para aparat sehingga kita bisa mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” katanya.

Prestasi WTP lanjut Tiwi bukan prestasi yg biasa namun prestasi yang luar bisa, dimana Purbalingga yang mengalami krisis namun bisa mendapatkan opini WTP. Hal tersebut menandakan kepemerintahan yang dilakaksanakan masih dalam tataran good government. Sehingga kita akan terus bekerja untuk masyarakat.

“ Kita sadari banyak PR bagi Purbalingga kedepan, terutama masih tingginya angka kemiskinan. Untuk itu perlu kita gencarkan lagi program-program pengentasan kemiskinan seperti program Rehab RTLH dan Rantang Berkah,” katanya.

Pada kesempatan itu juga Bupati Tiwi berterimakaish kepada seluruh kepala desa karena pemerintah desa merupakan ujung tombak pembangunan, sebagai mana program Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran. Untuk itu Bupati Tiwi berpesan agar penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa diberikan keleluasaaan dalam penggunaannya untuk pembangunan.

“ One village one product bisa menjadi program unggulan setiap desa, bisa potensi pariwisata, kuliner, produk UMKM. Pemkab akan memberikan fasilitas berupa infrastruktur dan memberikan support desa-desa yang meberikan inovasi dan kreativitasnya,” katanya.

Sedangkan Camat Mrebet, Sadono mengatakan di situasi kondisi saat Ramadhan dan Idul Fitri sangat kondusif, walaupun di Kecamatan Mrebet terdapat 2 perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal hal tersebut terkait dengan Islam Aboge yang mundur 2 hari dari penetepan awal Ramadhan dan 1 Syawal dari pemerintah.

“ Alhamdulilah kerukunan umat beragama di Kecamatan Mrebet sangat baik,” Dilaporkan juga oleh Camat Mrebet terkait dengan arus lalu lintas saat mudik lebaran, Sadono mengatakan arus mudik lebaran terjadi lonjakan arus kendaraan. Selama 3 hari dari H+1 sampai H+3 terjadi kepadatann kendaraan, yakni dalam kondisi padat merayap.

Setelah bersalaman dengan masyarakat, silaturahmi ditutup dengan tuziah oleh KH Sahmad SPd dari Desa Karanggedang Kecamatan Karanganyar. Isi tauziah terkait dengan momentum idul fitri, dimana momentum tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat Ukuwah Islamiah di tengah-tengah masyarakat. Hikmah silaturahmi salah satunya memperpanjang umur. (PI-2)